Tuesday, March 30, 2010

KECURANGAN UN

Kecurangan UN Akan Ditindak
Image

PANTAU UN,
Seorang pengawas memantau jalannya ujian nasional (UN) melalui CCTV yang dipasang pada setiap kelas di MTs Negeri Model Makassar, kemarin.

JAKARTA(SI) – Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh akan menindak tegas semua bentuk kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional (UN). Dia meyakinkan bahwa pelanggaran berat dalam UN akan dikenai sanksi keras dan pelanggaran ringan akan disesuaikan. “Kecurangan-kecurangan itu akan ditindaklanjuti, tapi jangan sampai kecurangan itu seakanakan membuyarkan semua pelaksanaan UN.

Meskipun baik, seakan- akan tidak ada artinya semua,” katanya seusai melakukan inspeksi mendadak ke SMPN 19 Jakarta kemarin. Sementara peserta UN yang ketahuan mencontek akan diberikan kesempatan kedua untuk mengikuti ujian susulan. M Nuh menjelaskan, jika peserta ujian terbukti mencontek di dalam ruangan,sudah pasti siswa tersebut tidak akan lulus pada mata pelajaran yang diujikan. Berikutnya siswa yang mencontek ini tidak perlu mengulang pada tahun berikutnya.

Pada ujian ulangan, siswa yang terbukti mencontek itu boleh ikut. Ujian ulangan akan dilaksanakan pada 17–20 Mei. “Para pengawas pun harus memberikan peringatan jika melihat tanda-tanda anak ingin mencontek,”katanya. Awalnya ujian susulan diberikan kepada anak yang sakit atau tidak lulus karena nilainya tidak memenuhi standar minimal kelulusan.

Akan tetapi,walaupun diberikan kompensasi di ujian susulan, Mendiknas berharap semua peserta ujian mengedepankan prinsip kejujuran dalam ujian akhir yang diselenggarakan secara nasional ini. Oknum yang membuat kekacauan dengan menyebarkan kunci jawaban ataupun kecurangan lain akan diproses secara hukum. Menurut dia, pelanggaran tersebut merupakan tindak pidana karena soal ujian merupakan dokumen rahasia yang dilindungi negara. Kemarin Mendiknas melakukan sidak pada pukul 5.20 WIB.

Inspeksi ini dilakukan untuk memantau persiapan pelaksanaan UN. Sidak berjalan lancar. Pembagian naskah UN dimulai tepat pukul 5.30. Panitia UN membagikan naskah-naskah tersebut kepada sekolah-sekolah penyelenggara, yang didampingi dua orang tim pemantau independen (TPI). Naskah soal yang dibutuhkan diambil dari gudang. “Persiapan Insya Allah lancar.Naskah-naskah itu akan dibawa ke sekolah pukul setengah enam.

Kita tidak ingin soal itu tinggal di sekolah terlalu lama karena setiap tinggal itu memiliki potensi untuk dilakukan kecurangan,” katanya. Ketua Panitia UN Subrayon 09 Rayon 04 Muhammad Nur menyampaikan, SMPN 19 merupakan subrayon penyelenggara UN untuk dua kecamatan. Jumlah peserta UN yang mengikuti ujian di subrayon ini sebanyak 6.918 siswa di 43 sekolah penyelenggara. (neneng zubaidah)       

No comments: