Wednesday, March 17, 2010

PERANG IRAQ = MENGHANCURKAN ISLAM

Saat ini kita semua ramai membicarakan masalah perang Iraq, tapi apa
semuanya mengerti kenapa koq Amerika ngotot sekali pergi perang?

Orang awam rata-rata menduga-duga kalau perang Iraq ini karena:
01. Amerika mau menghancurkan Islam;
02. Amerika mau melibas terorisme;
03. Amerika itu memang bajingan tengik;
04. Bush itu dendam secara pribadi sama Saddam;
05. Ini ulahnya si Yahudi [si intelektual kriminal Perle & Wolfowitz]
yang saat ini jadi penasehat utamanya Bush;
06. Ini perang buat menguasai minyaknya Iraq...
07. Dan variasi-variasi lainnya.

Semua pandangan itu nggak 100% salah tapi juga "salah" karena itu
semuanya cuman remeh temehnya saja. Itu semuanya tidak menjelaskan
alasan utamanya perang Iraq ini dari sudut pandang si Amerika sendiri.

So, tujuan yang paling utama dari perang Iraq ini adalah:

----------------------------------------------------
1. Menyelamatkan dollar dari euro
----------------------------------------------------
Di matanya Amerika si bajingan yang menghadiahkan rezim Suharto ke
Indonesia itu, dosanya Iraq yang terbesar itu adalah waktu Iraq
[Saddam] tahun 2000 lalu minta ke PBB supaya semua minyaknya dibayar
pake euro; plus semua duitnya [10 bilyun] dikonversikan ke euro dari
dollar. Semua orang waktu itu bilang kalau itu tindakan tolol karena
euro waktu itu masih  90% dari nilai dollar dan euro pun dari sejak
dilaunch [Jan 99] terus menerus terdepresiasi lawan dollar yang waktu
itu demandnya memang kuat sekali karena penipuan akuntasi
besar-besaran lagi terjadi di bursa efeknya -- dan investor asing pun
perlu dollar buat main di bursanya.

Tapi, saat ini euro ternyata sudah terapresiasi sebesar 17% dari harga
sebelumnya! Berarti, langkah "gilanya" si Saddam itu ternyata sangat
menguntungkan dan bahkan jenius! Langkah ini sekarang pun sedang
dikaji sama Iran yang cuman mau terima transaksi minyak dengan euro
dan emoh dollar. Dan di dunia ini, kartel perdagangan yang terkuat itu
cuman minyak saja. Kartel mobil, atau komputer, atau produk-produk
lain praktis nggak eksis. Minyak -- siapapun harus beli minyak. Terus
perhatikan lagi, anggota OPEC itu rata-rata isinya adalah
musuh-musuhnya Amerika yang nyata-nyata memang benci sama Amerika,
kayak Venezuela, Iraq, rata-rata negara Islam.

Kalau semua anggota kartel minyak ini memang mau "jahat" dan main
"evil" terhadap Amerika, maka caranya gampang sekali: mereka cukup
bilang, kita sekarang cuman mau transaksi pake euro dan mampuslah
dollarnya Amerika! Mampus serta bangkrut jugalah si kapitalis Amerika
ini!

Kalau Anda nggak punya background ekonomi tentu bingung. Koq bisa
bangkrut? Nah, ini ekonomi 101: Anda di tangan punya uang tunai $1,
maka secara ekonomi itu artinya adalah Anda memberi hutang ke Bank
Federalnya Amerika dan Bank Federalnya Amerika itu "berjanji" akan
membayar hutangnya sebesar $1 itu! Sekarang, karena Anda tinggal di
Indonesia yang rupiahnya sangat bloon itu; maka jelas secara rasional
Anda berusaha terus memegang $1 ditangan itu dari pada ditukar ke
rupiah. Iya khan! So, secara ekonomi itu artinya si Bank Federalnya
Amerika nggak perlu menebus hutangnya karena toh hutangnya yang $1 itu
tidak Anda minta bayar. Artinya: Amerika itu bisa ngutang tanpa perlu
bayar sama sekali -- [sepanjang ekonominya memang masih kuat!]
sepanjang greenback atau dollar itu masih jadi standard pengganti
emas. Dengan alasan ini juga maka Amerika itu berani main defisit
gila-gilaan selama ini karena toh mereka MEMANG nggak perlu membayar
defisitnya sebab orang sedunialah yang harus mbayar defisitnya Amerika
itu! Supaya jelas lihat rupiah; kalau budget RI itu defisit maka
negara RI harus nomboki dengan cara jual barang [eksport] atau cari
utangan [CGI]. So, defisitnya negara kayak RI itu betul-betul adalah
"defisit" yang harus dibayar; yang kalau nggak bisa bayar yach
krismon! Tapi Amerika lain! Defisit buat Amerika berarti justru malah
positif karena defisit Amerika itu cara bayarnya adalah dengan cara
memotong nilai $1 yang Anda pegang itu secara intristik. Berarti,
kalau Amerika defisit maka yang rugi adalah Anda orang non-Amerika
yang pegang dollar!

Cara kerjanya sistem ekonomi kapitalis yang imperialistik ini berlaku
sepanjang orang kayak Anda dan negara RI itu masih "percaya" sama
dollar dan menyimpan cadangan devisanya dalam bentuk dollar!

Eropa tahu persis tentang strategi makan gratis dan utang nggak perlu
bayar ini. Karena itulah Eropa sekarang punya euro. Tujuannya Euro
sebetulnya yach cuman satu itu: ikut menikmati utang gratisan dari
orang-orang kayak Anda tadi.

Nah, celakanya..., sekarang banyak orang yang mulai diversifikasi
cadangan devisanya! Cina yang punya cadangan emas nomor dua sedunia
pelan-pelan sudah mendiversifikasi dollar dan euronya. Sementara
Jepang yang masih jajahan Amerika itu mau nggak mau terpaksa masih
cuman bisa pegang dollar terus. Kemarin ini Jepang si jajahan Amerika
ini ditekan sama Federal bank buat intervensi dollar agar dollarnya
bisa naik.

So..., KALAU dunia ini memang BEBAS, maka treasurer yang rasional
bakal mendeversifikasi kekayaannya ke dollar, euro, emas dan portfolio
lainnya. BEBAS berarti treasurer tadi bisa memilih secara rasional
tanpa tekanan politik atau pun tekanan militer dari US atau Eropa.

Tapi kayak saya tadi bilang..., semuanya itu dalam sekejab bisa
berantakan KALAU mendadak saja semua negara penghasil minyak bilang
"sekarang kita transaksi cuman pake euro"! Dan ini mungkin sekali
karena semua negara perlu beli minyak! Sehingga tekanan dari negara
penghasil minyak itu bakal membuat negara-negara tadi [kayak Cina atau
Jepang] menjual dollarnya dan beli euro. Buat Amerika sendiri, ini
berarti dia sekarang harus bayar utang! Dan tentu saja: kalau dalam
sekejab Amerika pun harus membayar hutangnya dan mendongkrak Euro
tadi, dalam sekejab pun ekonomi Amerika bangkrut berantakan persis
kayak waktu bank dalam di rush nasabahnya. Dan lebih mengerikan lagi,
ekonomi Amerika pun bisa dalam sedetik bakal inflasi ribuan persen
[karena semua jual dollar dan beli euro], perusahaan Amerika jadi
nggak ada harganya [persis kayak krismon Indo 1998] dan ajaib -- orang
Amerika pun jadi nggak beda sama pariah-pariah dari Afrika karena
mendadak saja semua kekayaannya itu cuman kertas nggak nggak ada
harganya. Lebih sial lagi..., praktis Amerika bakal bangkrut sendirian
karena Euro bisa jadi si penyelamatnya!

Sekarang bayangkan Anda jadi si Bush. Dari awal jadi presiden [Jan
2001] Anda sudah tahu persis ekonomi dunia ini bakal mengarah ke mana
sejak  Euro lahir. Dan secara faktual pun Anda juga sudah tahu bahwa
si "bajingan" dari Iraq itu berani-berani jual minyaknya dan terima
Euro [ http://www.rferl.org/nca/features/2000/11/01112000160846.asp
perhatikan tanggalnya itu sebelum 911 dan juga: The euro reached
record lows last week as it traded at 82 cents to the dollar, down 30
percent since its launch in January last year! Berapa keuntungan Iraq
dari langkah jeniusnya si Saddam itu!?] Lebih jauh lagi, Anda pun tahu
persis kalau Iran pun juga sedang merencanakan hal yang sama [
http://www.iranexpert.com/2002/economicsdriveiraneurooil23august.htm
].

Sebagai Bush, job description kepresidenan Anda sekarang adalah
menghancurkan ancaman Euro, mengimbangi permainan si eksportir minyak
yang mau menghancurkan dollar [thus ekonomi Amerika] dan melancarkan
kebijakan offensif! Secara ringkas, tugas itu adalah: mencegah
sirkulasi Euro.

----------------------------------------------------
02. Nggak ada jalan damai
----------------------------------------------------
Sebagai Bush Anda melihat bahwa ekonomi Amerika [2001] lagi masuk
tahap resesi. Harga stocknya sudah turun berantakan dan itu berarti
aktivitas ekonomi bakal melesu. Melesu berarti investor yang
sebelumnya HARUS menggunakan dollar untuk main di Wall Street itu
sekarang mereka lebih bebas mendiversifikasikan portfolionya, termasuk
portfolio forexnya. Melesu pun berarti dollar secara alamiah bakal
melemah karena orang Amerika sendiri memang terkenal nggak pernah bisa
menabung.

So, sebagai Bush Anda mencari solusi dengan cara "damai" dan ternyata
memang nggak ada solusinya untuk keluar dari ancaman Euro itu.
Berarti, sekarang yach harus pake cara kasar.

Nah..., cara kasarnya Bush [pra 9/11] yang dari awal sekali memang
sudah cari gara-gara dan cari-cari musuh bisa dilihat kayak:
   - Cina dinominasikan sebagai "strategic competitor" [Cina adalah
salah satu negara kaya yang sudah nyata-nyata mendeversifikasikan
assetnya ke Euro serta memberi tekanan inflatoir ke dollar];
   - diplomat Rusia diusir dan dicap mata-mata [Rusia adalah penghasil
minyak yang besar];
   - politiknya Venezuela diobrak-abrik [Venezuela itu anggota Opec,
sangat kritis terhadap Washington, pro Kuba, berani-berani ke Irak
bertamu ke Saddam Hussein, tapi sialnya Amerika import minyak banyak
sekali dari sana];
   - sama orang Eropa cari gara-gara dan cari permusuhan dengan cari
memboikot Kyoto Treaty;
   - sama Korut, India, Cina dan negara-negara yang punya nuklir
lainnya [terutama Rusia] si Bush nyata-nyata bilang kalau dia keluar
dari ABM Treaty dan terus secara sepihak meneruskan program
StarWars-nya si Reagan dulu -- yang otomatis kirim signal ke kanan
kiri kalau Amerika memang lagi mau siap-siap perang!

Sialnya, selama 9 bulan si Bush cari gara-gara dan musuh ke kanan kiri
buat dihantam namun --sialnya-- sama orang sedunia pun dia cuman
dipandang sebelah mata sebagai si junior yang kekanak-kanakan! So,
jalan damai buntu; cari gara-gara ke kanan kiri pun nggak ditanggapi
serius.

Kalau Anda jadi Bush maka apa yang Anda lakukan? Tentu saja, kayak
film 'Wag the dog', yach fabrikasi! Rekayasa dan bikin peristiwa
gawe-gawean yang menggegerkan!

Itulah 9/11!

Anda yang Kristen, pro Amerika, benci Islam, tentu --kayak orang
bangun dari hipnotis-- nggak percaya! Okey, tapi coba pertimbangkan
fakta-fakta ini:
   - tudingan si Islam itu secara legal sampe sekarang pun masih
berlaku: sama sekali BELUM TERBUKTI kalau si Osama itu mendalangi
9/11;
   - Amerika sendiri sudah menegaskan kalau 9/11 itu NGGAK PERLU
DIBUKTIKAN LAGI karena memang "nggak bisa dibuktikan" kayak kasus
kriminal biasa!
   - nggak ada satu pun orang-orang Al Qaeda yang bisa didengar
keterangannya. Mereka itu secara faktual cuman dituding --kayak yang
di Jerman itu-- didakwa, tapi nggak dikasih kesempatan buat membela
diri; dan kesalahan satu-satunya pun cuman "mentransfer duit" ke teman
kosnya. 'Tak pikir kalau saya punya teman kos yang minta tolong untuk
transfer duit, yach pasti dia 'tak bantu yach!
   - Paul Wolfowitz si Yahudi yang jadi deputynya si Rumsfeld itu
sudah bilang serta membayangkan: "some catastrophic and catalysing
event-like a new Pearl Harbour".
   - semua omong kosong tentang jaringan Al Qaeda itu ternyata cuman
domino effect yang nggak ada isinya; kayak bom di Indonesia itu
sekarang sudah nyata-nyata terbukti nggak ada kaitannya sama sekali
sama Al Qaeda. Yang di Filipin pun sama saja; semuanya itu praktis
cuman gejolak daerah yang dipas-paskan agar bisa masuk ke format
fabrikasi 911 itu.

Dan yang terpenting, siapa yang paling diuntungkan dari 911 itu? Cuman
satu orang saja khan! Yach si Bush plus administrasinya ini; plus
cuman satu negara saja, yaitu yach Amerika sendiri!!

Nah, Amerika saat ini praktis sudah menguasai Afghanistan secara
politik -- tidak secara "real" karena yang dikuasai penuh itu praktis
cuman Kabulnya saja, sementara Amerika nggak berani ke daerah-daerah
diluarnya. Selain Afghan yang berbatasan langsung sama Cina [si
kompetitornya Amerika itu] , yang terpenting juga Amerika sekarang
sudah melebarkan pengaruh-pengaruhnya ke negara-negara Asia tengah.
Anda mungkin sudah mendengar itu, tapi Anda mungkin belum tahu bahwa
pengaruh Amerika ke Asia Tengah itu sekaligus membubarkan rencana Cina
untuk membangun pipa minyak yang melintasi negara-negara itu karena
Cina memang langka minyak dan sangat perlu sekali suply minyak buat
industrinya. Buat si Washington, sekali pukul strategi ini bisa
langsung memandulkan banyak lalat! Mengangkangi minyak di Afghan dan
di Asia Tengah, sekaligus mengurung ruang gerak Cina. Sementara di
Selatan sendiri si Washington tanpa tahu malu sudah berbaik-baikan
dengan India buat menggolkan tujuannya.

Perang Iraq sendiri sebetulnya dari dulu sebelum si Bush diseleksi
jadi presiden pun juga sudah digariskan. Ini memang adalah golnya si
Wolfowitz dan si Perle yang Yahudi itu. Tujuannya perang Iraq itu
simple: menguasai cadangan minyaknya dan kemudian men-deter, kirim
ultimatum ke kanan kiri -- terutama ke Iran -- untuk nggak main gila
sama dollar, sekaligus ke Saudi Arabia yang barusan ini mentransfer
uangnya keluar dari Amerika sebesar 200Bilyun! Nah, sekali si Bush dan
US bisa menguasai minyaknya Iraq, maka itu sekaligus berarti dia bisa
mengontrol Cina yang sangat butuh minyak!

Sekarang coba tanya, kenapa Perancis dan Jerman harus mati-matian
menjegal advonturisme kriminalnya si Amerika ini? Apa karena Perancis
dan Jerman itu manusiawi, cinta damai, menghargai HAM, sayang sama
orang Irak? Gombal! Perancis dan Jerman tahu persis bahwa tujuan
Amerika itu adalah buat menghantam Euro yang mereka berdua adalah
penjaga gawangnya; karena itulah mereka pun ngotot harus menjegal
rencana gila Amerika yang dalam segala cara mau mempertahankan status
super powernya itu. Sementara Rusia sendiri pro ke Euro karena dia
memang mau lebih dekat ke Nato dari pada ke Washington. Rusia sendiri
sudah profit lumayan banyak dari minyaknya, serta tahun depan ini pun
dia sudah mau mbayar lunas semua hutang-hutangnya ke IMF & World Bank
yang sangat dipengaruhi Washington itu.

Si Tony Blair sendiri memang kefefet habis. Secara geografis dia di
Eropa tapi si Blair memang masih pake Pound, jadi dia pun nggak
terlalu punya kepentingan sama Euro. Lebih jauh lagi, dollar yang kuat
dan bisa mengimbangi Euro bakal menguntungkan si Pound yang
ngos-ngosan. Si Italy dan Spanyol dari sudut pandang EU yach memang
bangsat karena bisa pro US; tapi itu sebetulnya lebih merujuk ke
persaingan di dalamnya EU itu sendiri.

So, kita sekarang tahu persis kenapa si Washington ini koq bisa
ndableg luar biasa kayak begini! Ini memang perang buat relevansinya
si Amerika di masa depan! Ini memang masalah survivalnya Amerika!

----------------------------------------------------
03. Welcome back: Colonialism & Imperialism!
----------------------------------------------------
Buat negara dunia ketiga sendiri, tingkah polahnya Amerika ini artinya
cuman satu: kita bakal kembali ke jaman kolonialisasi lagi. Washington
itu sudah nyata-nyata bilang bahwa mereka bakal mengangkangi Iran dan
menempatkan Gubernur Jendral di sana! Persis kayak di Jowo dulu ada si
Gubernur Jendral londo di Batavia. Bedanya itu cuman kalau dulu
komoditi yang diperebutkan adalah rempah-rempah, sekarang adalah
minyak. Komoditinya beda, tapi strateginya sama saja.

Nah..., Anda yang merasa "modern" dan "ngerti finance" pasti bakal
langsung mengkritik saya dan bilang:
   - kolonialisme dan imperialisme itu sudah lawas karena sekarang ini
yang berkuasa itu CUMAN kapital yang nggak mengenal tapal batas
negara;
   - teori ekonomi modern itu menomor satukan 'competitive advantage'
buat menarik serta memikat modal buat singgah di negara itu; sekarang
ini sudah nggak jamannya lagi buat orang menguasai tanah, bangunan;
karena costnya bakal terlalu gede mana secara politik pun itu sudah
terbelakang!
   - dan teori-teori text-bookist lainnya.

Okey..., itu memang betul SEPANJANG kapital itu sendiri cuman punya
satu wajah! Sebelum 01 Januari 1999, kapital itu cuman punya satu
muka: dollar. Kapitalnya memang bisa lari kanan kiri melintasi tapal
batas kedaulatan negara, tapi bentuknya sendiri nggak berubah dan
tetap saja adalah "dollar". Tapi setelah 01 Januari 1999, kapital itu
sekarang bisa punya muka Euro atau dollar. [Kita memang pernah
eksperimen sama Yen, tapi jangan pernah lupa kalau Jepang itu yach
masih jajahan si Amerika sejak dia kalah perang. Karena itulah Caucus
Asia Timur pun gagal terus gara-gara Jepang masih dikangkangi sama si
Amerika] So, karena power house-nya itu cuman satu [dollar & US], maka
jelas si kapitalis yang menjaga gawang itu cukup menjaga nilai
dollarnya saja tanpa perlu MENGUASAI teritorinya.

Tapi setelah Euro lahir, power housenya sekarang jadi ada dua sehingga
mau nggak mau kedua power house ini pun harus bersaing untuk dipilih
sama si pemilik modal. Situasi multiple power house inilah yang
merubah semua aturan mainnya para kapitalis sedunia menjadi balik
kucing persis di abad ke 16 waktu semua negara Eropa secara otonom
adalah si power house itu sehingga mereka pun harus keluar mencari
teritori perahan baru yang kemudian melahirkan kolonialisme. Inggris
ke India, Portugis ke Indonesia, terus Belanda mengalahkan Portugis
dan menguasai Indonesia, Perancis ke IndoCina dan Burma, Spanyol ke
Filipina dan menemukan Amerika. Tujuannya para bule itu cuman satu:
memback-up power housenya karena mereka harus bersaing satu sama
lainnya gara-gara "ekspresi kapital" itu tidak tersatukan!

Nah..., JANGAN LUPA, ekspresi kapital yang cuman satu itu praktis baru
dimulai sejak perang dunia ke dua berakhir dan semua bentuk kapital
diekspresikan ke dalam dollar. Jangan lupa bahwa unifikasi ekspresi
kapital itu umurnya praktis cuman 10%-nya sejarah kapitalisme sejak
1500-an. Dan jangan lupa juga bahwa sejarah sudah menunjukan kalau
power house itu bakal bermunculan terus tanpa habis-habisnya, saling
bersaing dan saling menghabisi!

So, karena itulah semua text book yang bilang "kapital itu berkuasa"
sudah waktunya dibuang habis dari rak buku Anda! Tanpa dinyana kita
bisa balik kucing ke model perekonomian Eropa abad ke 15-an yang para
power housenya harus bersaing satu sama lain.

----------------------------------------------------
04. Akhirnya
----------------------------------------------------
Perang Irak memang sama sekali belum dimulai, tapi buntutnya mau
kemana sudah bisa dibaca. Amerika mau mengaborsi si jabang bayi Euro
agar dirinya bisa tetap jadi nomor satu. Jelas itu masuk akal buat
interestnya si Amerika sendiri.

Perang Irak ini sendiri bisa diprediksikan bakal begini:
   - kalau Amerika memang bisa menang perang dengan cepat, maka PASTI
Amerika bakal mengkoloni Irak dengan alasan sekuriti taik kucing itu,
terus menggedor Iran buat dikuasai sekalian [tetap dengan alasan palsu
"terorisme"], terus menyerang Iran juga dengan alasan "pre-emptive
strike", terus mungkin sekali Amerika pun bakal mendongkel si Saud
yang dibenci kanan kiri dari Saudi itu sekaligus menempatkan satu
Suharto di sana, membabat Palestina abis dan memindahkan mereka ke
Jordan agar si anjing Israel bisa tetap bercokol di tanah terkutuk
itu. Semua ini dengan mudah bisa dilakukan dalam waktu 2 tahunan kalau
saja si Amerika memang bisa menang perang dengan cepat.
   - kemungkinan besar sekali US nggak bakalan bisa menang dengan
cepat karena --saya percaya-- muslim sedunia bakal melihat intervensi
yang dikutuk kanan kiri ini persis sama kayak mereka melihat Soviet
menginvasi Afghan. So, mujahidin bakal muncul lagi dan mudah-mudahan
saja anjing-anjing FPI itu bisa kita eksport saja ke Irak supaya
perang syahid beneran;
   - saya percaya Cina [plus Rusia] nggak goblog dan mereka pun tahu
persis pikirannya si Uncle Sam. Karena itulah, saya yakin mereka pasti
bakal menggunakan si Korut buat mulai perang sama Amerika. Tembak saja
salah satu pesawat mata-matanya Amerika di Korut, maka otomatis si US
pun bakal kewalahan musti perang dibanyak front.
   - Jerman & Perancis pun jelas nggak bakalan diem -- tapi saya nggak
bisa membayangkan persis apa yang bakal mereka lakukan. Saya masih
kesulitan membayangkan mereka bakal buka front sama Amerika dan terus
perang terbuka melawan Amerika -- karena mereka ini memang sekutu
dekat. Tapi jangan pikir mereka bakal diam, karena mereka pun juga
tahu persis tujuan perang Amerika ini yach cuman buat menghabisi Euro.
'Tak pikir, kemungkinan besar sekali mereka bakal memboikot produk
Amerika, atau nagih hutang ke US kayak Inggris tahun 1930 dulu buat
membangkrutkan Amerika; atau perang diplomatik di PBB [pasti!]
mengutuk perang Iraq ini!

Saya sendiri, pribadi, yakin kalau ini adalah kiamatnya si Amerika!
Saya nggak yakin Amerika bisa menang cepat dalam perang Irak itu!
Ekonomi Amerika sendiri sekarang sudah masuk ke kategori "berbahaya"
dan semua orang pun selalu saja menganalogikan situasi ini sama
situasi Great Depression dulu. Sekarang banyak perusahaan bangkrut,
investor asing pun banyak yang cabut keluar dari Amerika membawa
uangnya out dari Amerika. Penganggurannya mulai mengerikan. Masa
depannya pun lagi suram.

Anda mau dikolonialisasi lagi sama satu negara imperialis kapitalis?

No comments: